Saat ini makin banyak pihak yang telah memahami potensi game-based learning dan gamification, khususnya untuk mendukung berbagai program learning & development. Namun demikian masih banyak yang belum sepenuhnya paham bagaimana mempersiapkan sesi Game-Based Learning (GBL) yang baik. Karena itu, artikel ini merupakan waktu yang tepat untuk membahas Game-Based Learning Canvas. Ini adalah satu tools yang kami kembangkan di Kummara dalam upaya mempersiapkan sebuah sesi Game-Based Learning yang baik.
Baca Juga: Miskonsepsi Game-Based Learning dan Gamification: Serupa Tapi Tak Sama
Struktur Game-Based Learning Canvas
Secara umum, Game-Based Learning Canvas yang kami kembangkan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
- Data sesi. Berisi judul program, tanggal, tema/fokus, output, catatan yang penting untuk dipahami, serta keywords yang akan kita gunakan selama sesi.
- Struktur sesi. Terdiri dari 5 bagian utama: Prolog, Preplay, Play, Post-play, dan Epilog. Masing-masing bagian bisa kita isi pointer panduan untuk jadi fokus yang ingin kita hadirkan.
- Evaluasi Sesi. Ini adalah ruang untuk setiap yang terlibat bisa memberikan notes terkait hal-hal yang sudah baik dan bjuga hal-hal yang bisa ditingkatkan. Kita juga bisa menambahkan beberapa kolom khusus, misal apa yang dipelajari dan komitmen perbaikan.
Baca Juga: 3 Cara Gamifikasi Tingkatkan Produktivitas di Perusahaan
Overview dan Contoh Game-Based Learning Canvas
Game-Based Learning Canvas: Apa yang Harus Diperhatikan?
- Game-Based Learning Canvas adalah salah satu tools untuk membantu kita merencanakan dan mempersiapkan sesi game-based learning yang baik. Strukturnya juga memungkinkan untuk bisa lebih dioptimalkan agar mampu menyampaikan berbagai ide baik yang hadir.
- Game-Based Learning Canvas bisa menampilkan berbagai pointer penting. Namun adakalanya dalam sebuah sesi Game-Based Learning, khususnya yang melibatkan tim fasilitator perlu lebih didetilkan. Untuk itu, Game-Based Learning Canvas ini bisa jadi acuan untuk kita mengembangkan dokumen panduan fasilitator.
- Perencanaan yang baik tentu perlu dikomunikasikan dengan baik. Oleh karenanya penting untuk tetap melakukan diskusi persiapan secara langsung dengan semua tim yang terlibat, bukan hanya menyampaikannya secara tertulis.
- Sesi Game-Based Learning berjalan sangat dinamis. Segala bentuk perencanaan harus tetap memberi ruang untuk para fasilitator yang terlibat bisa melakukan improvisasi yang dibutuhkan demi jalannya sesi yang optimal.
- Penting sekali semua yang terlibat paham 5 prinsip dasar fasilitator game-based learning: READINESS, KNOWLEDGEBILITY, SIMPLICITY, AGILITY, HAPPINESS.
GABUNG KE GRUP TELEGRAM BEYOND GAME
Group Telegram “Beyond Game” hadir sebagai ruang untuk berbagi informasi dan cerita tentang update implementasi game-based learning, gamification, dan game secara lebih luas.
🔗 Gabung ke Group Telegram Beyond Game melalui tautan di bio kami: https://bit.ly/telegramBG
Related Posts
Tingkatkan Efektifitas Program Onboarding dengan Game-Based Learning dan Gamifikasi
Tingkatkan Efektifitas Program Onboarding dengan Game-Based Learning dan Gamifikasi Apakah program onboarding di...
Integrasi Game-Based Learning dalam Leadership Development Program
1. Definisi, Objektif, dan Implementasi Leadership Development Program Leadership Development Program adalah...
Asah Keterampilan Service Anda Melalui Game: Customer Service 101 Game-Based Learning Program
Pernah merasa kesulitan menghadapi pelanggan yang sulit? Customer Service 101 hadir sebagai solusi inovatif untuk...