Merujuk ke Permendikbud no 22 tahun 2018 upacara bendera bendera (di sekolah) memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
- memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- membiasakan bersikap tertib dan disiplin;
- meningkatkan kemampuan memimpin;
- membiasakan kekompakan dan kerjasama;
- menumbuhkan rasa tanggung jawab; dan
- mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Selain itu, sebuah upacara bendera juga memiliki unsur pelaksana (pembagian peran dan tugas) yaitu (1) Pejabat upacara yang terdiri dari Pembina, Pemimpin, Pengatur, Pemandu, (2) Petugas upacara yang terdiri dari semua peran pelaksana dan (3) Peserta upacara yang tak lain adalah seluruh pihak yang mengikuti.
Permendikbud juga mengatur susunan upacara atau mekanisme pelaksanaan secara detil dari mulai persiapan, acara pokok, dan penutupan.
Beberapa Aspek Menarik dari Permainan/Lomba 17 Agustus-an
Sejarah berbagai permainan (games) atau lomba 17 Agustus kabarnya dimulai pada tahun 1950. Banyaknya agresi militer serta beberapa faktor lain kabarnya menjadi penyebab kenapa kita baru “berpesta” setelah 5 tahun merdeka. Setiap lomba umumnya memilki objektif dan bisa diinterpretasikan untuk menyampaikan berbagai pesan atau sebagai pengingat akan nilai tertentu.
Berbagai games atau lomba 17 Agustus juga biasa didukung unsur pelaksana (pembagian peran dan tugas):
- Panitia lomba
- Pemain
- Penonton
Setiap game/lomba juga memiliki mekanisme pelaksanaan yang kemudian mengatur semua lomba secara detil.
Komparasi Upacara dan Games Dalam Konteks Penyampaian Pesan dan Nilai
Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa upacara dan game atau lomba di kegiatan 17 Agustus memiliki secara umum beberapa kesamaan, yaitu:
- Memiliki objektif untuk menyampaikan pesan atau nilai baik
- Yang terlibat terbagi menjadi beberapa peran
- Ada mekanisme yang mengatur bagaimana semuanya bisa dilakukan.
Keduanya juga memilki perbedaan, antara lain:
- Setiap pelaksanaan upacara diharapkan bisa menyampaikan banyak objektif sekaligus. Pelaksanaan lomba lebih terbatas.
- Mekanisme upacara umumnya lebih kompleks di banding mekanisme lomba.
- Interaksi antara peran yang ada di upacara lebih terbatas. Pada pelaksaan games/lomba lebih cair.
Menurut pembaca, manakah yang lebih efektif untuk pembelajaran nilai (value) kemerdekaan – upacara atau kegiatan bermain? Mari berdiskusi di kolom komentar.
GABUNG KE GRUP TELEGRAM BEYOND GAME
Group Telegram “Beyond Game” hadir sebagai ruang untuk berbagi informasi dan cerita tentang update implementasi game-based learning, gamification, dan game secara lebih luas.
🔗 Gabung ke Group Telegram Beyond Game melalui tautan di bio kami: https://bit.ly/telegramBG
Referensi:
https://www.datadikdasmen.com/2018/08/permendikbud-ri-nomor-22-tahun-2018.html
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/13/100000769/6-tujuan-upacara-bendera
https://ludenara.org/nilai-nilai-penting-dalam-permainan-tradisional/
https://www.idntimes.com/news/indonesia/axel-harianja/sejarah-dan-makna-dari-lima-perlombaan-17-agustus
Related Posts
CEO Kummara Group, Eko Nugroho, Siap Jadi Pembicara di GamiCon48V 2024
CEO Kummara Group, Eko Nugroho berkesempatan bergabung menjadi pembicara dalam GamiCon48V pada Maret 2024...
Playful Learning, Kunci Adaptasi Tren Learning & Development 2024 (Info BGMW Online Eps. 09)
Pada era digital ini, tren pembelajaran juga mulai berkembang. Salah satunya adalah konsep playful learning, yang...
Gamifikasi, Bisakah Jadi Solusi Peningkatan Engagement Pegawai Perusahaan?
Menjaga pegawai perusahaan tetap terlibat dalam pekerjaan, terutama untuk tugas seperti pelatihan tahunan atau...