
Game Sebagai Media Belajar di Universitas Angkatan Darat Amerika Serikat
Play is our brain’s favourite way of learning. Dari kutipan tersebut, kami belajar bahwa sebuah permainan bukanlah benar-benar hanya untuk bermain, faktanya banyak penelitian yang membuktikan bahwa permainan – atau kami menyebutnya game, bahkan sangat berguna sebagai media belajar. Salah satu contohnya, sebuah berita menarik yang kami temukan dari Command and General Staff College (CGSC).
Pada tanggal 22 April, kampus angkatan darat Amerika Serikat yang berlokasi di Kansas tersebut memanfaatkan board game di salah satu kelas mereka. Kegiatan ini dilakukan di kelas pilihan yang diikuti oleh Sustainment Student – siswa CGSC yang fokus pada penyediaan logistik, manajemen keuangan, hingga dukungan layanan kesehatan yang diperlukan untuk mempertahankan kesuksesan misi operasi militer.
Baca Juga: Happy Mudik Recipe: See It As A Game
Bertempat di Lewis and Clark Center, game yang mereka mainkan adalah Thor’s Hammer, sebuah game berlatar peperangan di Norwegia dan Swedia. Game ini dirancang oleh siswa Georgetown University, berkolaborasi dengan Department of Sustainment and Force Management di CGSC. Adapun pihak CGSC yang lain yaitu Department of Simulation Education (DSE) turut mendampingi dari segi desain dan pengembangan game tersebut.

Media Belajar yang Fun dan Engaging di Tengah Ketegangan Militer
Ketika ditanya mengapa memakai board game, pihak CGSC memaparkan alasan mereka menganggap board game adalah alat belajar yang efektif. “Karena (game) bisa lebih menarik perhatian siswa dan membuat belajar lebih menyenangkan. Game juga bisa mengeluarkan jiwa kompetitif alami mereka.” Todd Guggisberg, lead instructor kelas menjelaskan.
Menurut Letkol. John Lord, direktur DSE, gamenya sendiri mengajarkan pada para siswa bahwa sustainment lebih dari sekedar belajar fungsi logistik. “Belajar di kelas menggunakan board game dibandingkan sebuah skenario komputer pun membuat instruktur lebih bebas membaurkan game ke dalam kelas.” tambahnya.
Membahas tentang pengembangannya, perlu sekitar delapan bulan untuk mengerjakan desain dasar game Thor’s Hammer ini. “Setelah rancangan dasarnya selesai, game ini lalu melewati serangkaian tes dan penyesuaian untuk para siswa kelas pilihan CGSC.” ujar Jamie Hood, salah satu game designer dari Georgetown University.
Untuk membuat gamenya lebih sederhana dan mudah dipelajari, serta bisa disesuaikan dengan berbagai kelas, game ini dirancang agar bisa dimainkan oleh 1-2 orang per tim, untuk menarik perhatian para siswa. Saat dimainkan di kelas pilihan para siswa CGSC, sebanyak 4 permainan berlangsung secara bersamaan dan sukses mengundang respon positif dari para siswa kelas tersebut. Menurut mereka, game ini akan sangat bagus sebagai sesi ice breaking yang dimainkan bersama petugas dari kesatuan militer yang lain.
Sumber artikel: Board-based Wargame Used for CGSC Elective
GABUNG KE GRUP TELEGRAM BEYOND GAME
Group Telegram “Beyond Game” hadir sebagai ruang untuk berbagi informasi dan cerita tentang update implementasi game-based learning, gamification, dan game secara lebih luas.
Gabung ke Group Telegram Beyond Game melalui tautan di bio kami: https://bit.ly/telegramBG
Related Posts

Game Sebagai Media Promosi?
Dunia game tidak lagi hanya milik para remaja. Kini, game telah menjelma menjadi industri raksasa dengan potensi...

6 Keterampilan Pemimpin Ini Dapat Didorong Melalui Game-Based Learning
6 Keterampilan Pemimpin Ini Dapat Didorong Melalui Game-Based Learning Dalam dunia kerja yang terus berubah,...

Ramadan, Inspirasi Implementasi Gamifikasi untuk Bangun Budaya Inovasi
Ramadan, Inspirasi Implementasi Gamifikasi untuk Bangun Budaya Inovasi Implementasi gamifikasi bukanlah konsep...