Disclaimer: artikel ini merupakan bagian kedua rangkuman bahasa Indonesia dari artikel internasional berjudul Game Plan: As the Workforce Gets Younger, Gamifying Training Makes More Sense, ditulis oleh Ani Banerjee, 2 April 2024.
Ide utama di balik gamifikasi adalah peserta belajar praktek (learning-by-doing) dan bermain, dibanding hanya membaca atau mendengarkan. Contohnya: untuk melatih karyawan dalam mengenali serangan phishing, strategi gamifikasi dapat berupa pengarahan ke berbagai interaksi dan membiarkan mereka belajar sendiri mana yang berbahaya dan mana yang tidak berbahaya.
Tim HR dan Learning & Development (L&D) dapat menggunakan leader board dan lencana untuk melihat peringkat peserta di antara rekan kerja mereka dan mendorong sedikit kompetisi sehat yang mendapat hadiah kecil setelah berhasil menyelesaikan pelatihan. Selain itu, memantau kemajuan karyawan dapat membantu mengidentifikasi area di mana konten perlu diubah atau diperbarui untuk memastikan pemahaman.
Baca Juga: Pentingnya Game-Based Learning Untuk Pengembangan Karyawan di Perusahaan
Praktik Terbaik Gamifikasi dalam Pelatihan Keamanan Siber
Jika tim HR Anda menggunakan atau mempertimbangkan untuk menggunakan gamifikasi untuk pelatihan keamanan siber dan upaya komunikasi, beberapa poin ini mungkin penting untuk diikuti agar pelatihan berjalan lebih efektif, berdasarkan riset Profesor Michelle Moore dari University of San Diego:
- Gunakan alat bantu visual. Semakin banyak indra yang dapat Anda libatkan dalam kegiatan pelatihan, semakin baik.
- Buat pelatihan singkat dan langsung pada intinya. Sesi singkat selama 10 menit dapat menarik dan mempertahankan perhatian dengan lebih efektif daripada program selama satu hingga dua jam.
- Buatlah menyenangkan. Itulah inti dari gamifikasi, dan Anda dapat membuatnya menyenangkan dengan memasukkan elemen-elemen seperti tantangan, kompetisi, dan penilaian.
- Gunakan penghargaan. Penghargaan adalah bagian penting dari permainan dan itulah yang membuatnya efektif. Memasukkan penghargaan ke dalam upaya pelatihan Anda dapat mendorong partisipasi dan meningkatkan hasil pembelajaran.
Selain itu, ada juga poin-poin berikut:
- Kenali audiens Anda. Kenali berbagai audiens Anda. Tidak semua karyawan akan memiliki minat atau kebutuhan pembelajaran yang sama.
- Lakukan secara berkelanjutan (sustain). Pelatihan “sekali dan selesai” tidak efektif dalam lingkungan pelatihan dan itu sudah pasti berlaku untuk pelatihan keamanan. Agar diingat, pelatihan perlu menjadi bagian dari proses berkelanjutan yang diperkenalkan dari waktu ke waktu.
- Libatkan karyawan dan mintalah masukan mereka. Perusahaan harus melibatkan karyawan dalam proses tersebut dan meminta masukan mereka secara teratur sebelum, selama, dan setelah pelatihan.
- Dengarkan dan pelajari. Melampirkan tujuan dan metrik ke semua kegiatan pembelajaran Anda – termasuk yang melibatkan gamifikasi – dapat membantu terus memantau kemajuan untuk menentukan apa yang berhasil dengan baik dan apa yang mungkin perlu diubah, dirombak, atau dihentikan.
Apapun topik yang diangkat dalam pelatihan sebuah perusahaan atau organisasi, kami percaya semua bisa dibuat secara menyenangkan dan menginspirasi. Dengan menggabungkan gamifikasi, sebuah pelatihan bisa menjadi lebih berkesan dan menarik. Dampak terbaiknya, Anda akan menerima hasil yang lebih baik melalui gamifikasi karena karyawan terlibat dan mengingat materi yang telah mereka pelajari untuk waktu yang lama.
Implementasikan Game-Based Learning dan Gamification Bersama Kummara.
Jika menyiapkan atau menemukan Game-Based Learning atau konsep gamifikasi yang tepat menjadi penghalang untuk Anda, segera hubungi Kummara. Kummara memiliki learning program yang tepat untuk setiap kebutuhan tim perusahaan.
Kummara membantu banyak organisasi untuk mengimplementasikan konsep game-based learning dan gamifikasi sederhana untuk membuat program belajar menjadi lebih interaktif, efektif dan efisien.
Lebih banyak tentang Kummara Learning Program di sini >> https://kummara.com/learning-program/