
7 Alasan Mengapa Perusahaan Perlu Melirik Game-Based Learning untuk Pelatihan Karyawan
Game-Based Learning untuk pelatihan kini semakin populer sebagai pendekatan yang inovatif dan efektif dalam dunia kerja. Metode ini terbukti mampu meningkatkan keterlibatan (engagement) karyawan serta hasil pembelajaran secara keseluruhan. Konsep utamanya adalah memanfaatkan kekuatan bermain, eksplorasi, dan belajar dari kesalahan sebagai media belajar yang lebih alami dan menyenangkan.
Baca juga: Belajar Gamifikasi Onboarding dari Deloitte: Efektif Tingkatkan Keterlibatan dan Retensi Karyawan
Di tengah dunia kerja yang semakin cepat dan kompetitif, perusahaan dituntut untuk terus mengembangkan potensi sumber daya manusianya. Potensi Game-Based Learning untuk pelatihan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan namun tetap fokus pada pencapaian tujuan. Berikut ini tujuh manfaat utamanya yang membuat metode ini layak dipertimbangkan dalam pelatihan karyawan:

1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Salah satu keunggulan utama dari pendekatan ini adalah kemampuannya untuk meningkatkan partisipasi aktif peserta. Tidak seperti pelatihan konvensional yang membosankan, game memberikan ruang bagi peserta untuk mengambil keputusan, mengejar misi, dan menilai progres sendiri. Keterlibatan yang tinggi ini berkontribusi pada hasil belajar yang lebih efektif dan mudah diingat.
2. Memperkuat Retensi dan Ingatan
Game memberikan pengalaman belajar yang membekas secara emosional dan visual. Ketika peserta merasa terlibat secara personal, mereka cenderung lebih mudah mengingat informasi yang dipelajari. Sesi debrief setelah permainan juga membantu peserta mengaitkan pengalaman dengan materi, menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan tahan lama.
3. Mendukung Pemahaman Konsep Secara Holistik
Game-Based Learning untuk Pelatihan memungkinkan peserta menemukan keterkaitan antara berbagai topik atau konsep secara alami. Proses ini membuat materi pelatihan terasa lebih relevan dan kontekstual—terutama untuk materi yang kompleks, seperti strategi bisnis, manajemen krisis, atau logika sistem.
4. Menjembatani Teori dan Praktik
Melalui simulasi dan peran dalam game, peserta bisa belajar memahami konsep abstrak melalui pengalaman langsung. Mereka tidak hanya mendengar atau membaca teori, tapi mengalaminya secara virtual. Ini sangat efektif untuk membantu peserta memahami sistem atau dinamika yang biasanya sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata.
5. Meningkatkan Aksesibilitas Pelatihan
Game cenderung memiliki hambatan masuk yang rendah. Ini membuat metode ini inklusif—semua orang, terlepas dari latar belakang akademik atau tingkat literasi, dapat berpartisipasi aktif. Tidak perlu jadi ahli teori atau pembaca cepat untuk bisa memahami pelajaran dari permainan.

6. Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta pelatihan sering kali dihadapkan pada tantangan dalam game yang memerlukan pengambilan keputusan strategis, pemecahan masalah, dan evaluasi resiko. Ini sangat membantu membangun kemampuan berpikir kritis, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini.
7. Mendorong Cinta terhadap Pembelajaran
Karena menyenangkan, game bisa menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi. Ketika peserta merasa bahwa belajar bisa seru dan rewarding, mereka akan lebih terbuka untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam jangka panjang.
Investasi Pelatihan yang Cerdas dan Berdampak
Game-Based Learning untuk pelatihan bukan hanya peluang atau sebagai alat bantu belajar semata, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun budaya pembelajaran yang aktif dan relevan. Dengan mengadopsi metode ini, perusahaan dapat menciptakan pelatihan yang lebih menarik, berdampak, dan sesuai dengan karakter generasi pekerja masa kini.
Saatnya menjadikan game sebagai bagian dari solusi pelatihan yang modern dan berdampak nyata. Jadikan setiap sesi pelatihan sebagai pengalaman yang dinantikan, bukan dihindari.
Hubungi Kummara untuk mulai menghadirkan pelatihan Game-Based Learning untuk pelatihan di perusahaan Anda.
📩 Email: info@kummara.com
📨 DM: @kummaraworld
📞 Whatsapp: 0812 856 2611
Related Posts

The Learning Paradox, Mengapa Belajar Terasa Sulit?
The Learning Paradox, Mengapa Belajar Terasa Sulit Perubahan dunia kerja akan selalu terjadi tanpa ada aba-aba....

IFG Goes to Campus BINUS, Hatta Kresna Aditya: Menemukan Makna Investasi Diri di Era Modern
IFG Goes to Campus BINUS, Hatta Kresna Aditya: Menemukan Makna Investasi Diri di Era Modern Selasa (21/10) - IFG...

Connected Learning Summit Indonesia 2025 Dorong Inovasi Pembelajaran dan Pembangunan SDM Nasional
Connected Learning Summit (CLS) - Local Event Indonesia 2025 resmi diselenggarakan pada Kamis, 9 Oktober 2025....