Disclaimer: artikel ini mengambil sumber dari Jurnal Artikel berjudul Continuous Learning at Work: The Power of Gamification, ditulis oleh Stefano Torresan dan Andreas Hinterhuber dari Venice School of Management, Ca’ Foscari University of Venice, Italia, Oktober 2023.
Dengan ruang kerja kita saat ini yang semakin dinamis, pembelajaran berkelanjutan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Artikel ini membahas konsep workplace learning, mencakup informasi tentang pembelajaran dan pengembangan skill dengan metode formal dan informal.
Baca Juga: Peran Teknologi dalam Game-Based Learning untuk Corporate Learning
Pembelajaran formal atau formal learning mengacu pada aktifitas yang terencana dan terstruktur, biasanya bertempat diluar lingkungan kerja. Contohnya: training di ruangan kelas, workshop, dan kursus daring. Formal learning bersifat goal-oriented dan sering dilakukan untuk mendapat sertifikasi atau kualifikasi tertentu.
Di sisi lain, pembelajaran informal (informal learning) adalah proses belajar yang tidak terencana – hal ini terjadi secara alami saat bekerja. Informal learning bisa melibatkan interaksi dengan rekan kerja, situasi memecahkan masalah, belajar mandiri lewat online resource, atau lewat mentoring. Pembelajaran informal mungkin tidak terstruktur seperti formal learning, namun ini juga sama efektifnya dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan esensial di tempat kerja.
Pentingnya Communities of Practice (CoPs)
Dalam jurnal artikel yang ditulis oleh Stefano Torresan dan Andreas Hinterhuber, menjelaskan bahwa konsep Communities of Practice (selanjutnya disebut CoPs) berperan penting dalam workplace learning. CoPs adalah sekelompok orang yang berbagi minat, profesi atau ruang keahlian yang sama. Lewat interaksi dan kolaborasi, para anggota CoPs ini belajaran dari pengalaman dan masukan satu sama lainnya. Hal ini memungkinkan untuk menumbuhkan skill problem-solving dan inovasi di lingkungan kerja.
Deep Learning vs. Surface Learning
Ketika mempertimbangkan pendekatan workplace learning, penting untuk membedakan antara deep learning yang mendalam dan surface learning yang sekedar di permukaan. Deep learning adalah bentuk pembelajaran yang lebih bermakna yang menekankan pada pemahaman konsep, membuat hubungan antara ide-ide, dan menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah. Sebaliknya, surface learning berfokus pada hafalan dan pencapaian kinerja yang memuaskan tanpa harus mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang materi.
Meningkatkan Pembelajaran di Tempat Kerja
Sebuah perusahaan/organisasi dapat menumbuhkan budaya pembelajaran yang berkelanjutan dengan cara:
- Mendorong dan mendukung informal learning: Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan akses ke sumber daya online, menciptakan peluang untuk pembelajaran rekan kerja, dan program mentoring.
- Berinvestasi dalam kesempatan pembelajaran formal: Meskipun pembelajaran informal sangat penting, organisasi juga harus menawarkan program pelatihan terstruktur untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan persyaratan pengetahuan tertentu.
- Mempromosikan CoPs: Organisasi dapat menciptakan ruang bagi karyawan yang memiliki minat yang sama untuk terhubung, berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan.
- Mendorong pendekatan deep learning: Dengan memberikan kesempatan untuk berpikir kritis, pemecahan masalah, dan penerapan pengetahuan, organisasi dapat membantu karyawan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pekerjaan mereka.
Dengan menerapkan strategi ini, sebuah perusahaan/organisasi dapat menciptakan lingkungan belajar yang memberdayakan karyawan untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan kinerja, inovasi, dan tenaga kerja yang lebih kompetitif.