
Onboarding adalah sebuah learning program untuk anggota tim/karyawan yang baru bergabung, dengan tujuan agar bisa memahami nilai, struktur, dan peran mereka di sebuah organisasi atau perusahaan. Istilah ini pertama kali dipakai di tahun 1970-an, onboarding memiliki objektif agar semua bisa segera berkontribusi optimal untuk dalam organisasi/perusahaan tersebut.
Dalam implementasinya, banyak perusahaan biasanya membagi Onboarding dalam beberapa tiga topik besar, yaitu:
- Topik Strategis, untuk memahami visi, misi, struktur, nilai, business model, dan budaya organisasi,
- Topik Sosial (partnership) untuk mengoptimalkan proses interaksi/kolaborasi dengan rekan kerja, pimpinan, serta konsumen.
- Topik Operasional, untuk memahami bagaimana mereka bisa menjalankan perannya secara optimal.
Semua topik umumnya disampaikan dalam bentuk paparan (class room), belajar mandiri (Learning Management System), dan mentoring (on the job training).
Potensi Game-Based Learning (dan Gamifikasi) dalam Onboarding
Kita paham bahwa semua yang mengikuti program onboarding sudah terseleksi. Sudah dianggap memenuhi kualifikasi untuk bergabung dengan organisasi. Memiliki potensi untuk mendukung visi, misi dan dirasa bisa adaptasi serta mampu mengikuti budaya organisasi.
Karenanya program onboarding sebaiknya lebih dari sekedar paparan, untuk memberi tahu. Menganggap peserta belum tahu, atau tidak mampu mencari tahu. Proses onboarding bisa dioptimalkan lebih dari itu. Misalnya untuk lebih mengenali potensi peserta dan lebih memahami nilai dan pemahaman yang mereka bawa. Untuk kemudian bisa kita optimalkan untuk kepentingan organisasi.
Untuk melakukan itu semua kita perlu ruang interaksi. Bayangkan sebuah program learning interaktif, dengan mekanisme umpan balik (feedback) yang tepat dan keterlibatan fasilitator dan mentor yang penting. Dengan program tersebut diharapkan kita bisa mendeteksi potensi-potensi terbaik sejak dini.
Nah, mengintegrasikan pendekatan game-based learning (GBL) dan gamifikasi dalam program onboarding bisa jadi opsi terbaik untuk mengoptimalkan proses ini.
Ide Praktis Integrasi GBL dan Gamifikasi dalam Onboarding Program
Berikut beberapa ide praktis integrasi GBL dan Gamifikasi dalam Onboarding program berdasarkan 3 topik besar dalam program Onboarding.
Topik Strategis (untuk memahami visi, misi, struktur, nilai, business model, dan budaya organisasi): Bisa dilakukan dengan pendekatan (facilitated) game-based learning dilanjutkan dengan gamifikasi sederhana. Untuk setiap topik disarankan durasi 180 min. Peserta dibagi dalam group 10-20 orang.
Struktur sesi: 20 menit diskusi pembuka. 60 menit simulasi (play). 30 menit diskusi. 30 penyampaian pesan utama dan rangkuman poin pembelajaran. 10 menit tantangan/tugas lanjutan – dengan pendekatan Gamifikasi sederhana.
Contoh aplikasi: mempelajari video paparan nilai dari CEO, buat poster summary, share dan vote. Peserta terbaik akan mendapatkan reward/point.

Topik Sosial (partnership – untuk mengoptimalkan proses interaksi/kolaborasi dengan rekan kerja, pimpinan, serta konsumen): Bisa dilakukan dengan pendekatan (facilitated) Role Play dilanjutkan dengan gamifikasi sederhana. Untuk setiap topik disarankan durasi 180 min. Peserta dibagi dalam group 10 orang. Setiap group diberi tantangan untuk melakukan roleplay interaksi yang berbeda.
Struktur sesi: 20 menit diskusi pembuka. 60 menit Roleplay. 5 menit setiap group + 5 menit tanggapan. 30 menit diskusi. 30 rangkuman poin pembelajaran utama. 10 menit tantangan/tugas lanjutan – dengan pendekatan Gamifikasi sederhana.
Contoh aplikasi: mempelajari materi teknik komunikasi. Buat video sederhana share dan vote. Peserta terbaik akan mendapatkan reward/point.

Topik Operasional (untuk memahami bagaimana mereka bisa menjalankan perannya secara optimal): Bisa dilakukan dengan pendekatan gamifikasi sederhana.
Struktur sesi: Setiap peserta diberi mendapatkan mini quiz sederhana pada waktu tertentu. Quiz berfokus pada peran dan SOP yang harus dipahami. Para supervisor (mentor) juga dilibatkan untuk memberikan feedback sederhana. Dibuatkan leaderboard khusus untuk peserta terbaik.
Semua ide di atas memberikan kita kesempatan tidak hanya untuk menyampaikan materi secara optimal, namun juga untuk memetakan potensi yang ada. Hasil pemetaan ini kemudian bisa jadi salah satu landasan pengembangan Learning and Development program selanjutnya. Sehingga L&D program bisa lebih optimal.
Related Posts

Gamification Training: Ajak Karyawan Muda Belajar Cyber Security dengan Cara Menyenangkan (Part 1)
Disclaimer: artikel ini merupakan bagian pertama rangkuman bahasa Indonesia dari artikel internasional berjudul...

Playful Learning, Kunci Adaptasi Tren Learning & Development 2024 (Info BGMW Online Eps. 09)
Pada era digital ini, tren pembelajaran juga mulai berkembang. Salah satunya adalah konsep playful learning, yang...

Game-Based Learning dan Gamification: Cara Sederhana Tingkatkan Motivasi dan Keterlibatan Peserta Training
Game-based learning dan gamification adalah dua pendekatan pembelajaran yang telah terbukti efektif untuk...