Ratusan Mahasiswa Belajar Literasi Keuangan dengan Game “Susun Danaku” di IFG Goes to Campus
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, menjadi tuan rumah acara IFG Goes to Campus yang diselenggarakan pada Sabtu, 30 November 2024 lalu. Dalam acara yang dimotori oleh holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial Group (IFG) ini, Kummara berkesempatan mengisi sesi Game-Based Learning sebagai salah satu usaha mengubah cara generasi muda memahami konsep literasi keuangan dengan cara yang lebih menarik, interaktif dan relevan.
Dalam sesi pertama, CEO Kummara Group dan Game-Based Learning Expert Eko Nugroho berbagi wawasan mengenai pentingnya literasi keuangan di kalangan mahasiswa, khususnya untuk mereka yang bercita-cita menjadi wirausahawan muda. Eko juga menekankan bahwa perencanaan keuangan yang matang tidak hanya mendukung stabilitas pribadi, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan bisnis.
Baca Juga: FGBL Susun Dana Libatkan Peserta Mahasiswa di IFG Goes to Campus di FISIP UI
Game-Based Learning Session: Serunya Bermain “Susun Danaku”
Setelah talkshow, Eko memimpin sesi Game-Based Learning yang menjadi highlight acara. Sebanyak kurang lebih 150 mahasiswa diajak bermain game interaktif berjudul “Susun Danaku”, yang dirancang khusus oleh tim Kummara untuk memberikan pengalaman langsung tentang pengelolaan keuangan yang bijak. Dalam sesi ini peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang kemudian dipandu oleh para fasilitator dari tim Kummara.
Simulasi Manajemen Keuangan yang Fun dalam Game-Based Learning
“Susun Danaku” adalah sebuah simulasi kompetisi yang dirancang untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam mengelola keuangan. Permainan ini berlangsung dalam beberapa yang merepresentasikan setiap bulan dalam kehidupan sehari-hari. Di awal ronde, pemain akan menerima uang bulanan yang harus mereka rencanakan dan alokasikan secara bijak. Uang tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti investasi, meningkatkan keterampilan (upskill), atau memenuhi kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal, dan hiburan.
Game ini bertujuan mengumpulkan NILAI MANFAAT sebanyak-banyaknya, dimana pemain yang berhasil mengumpulkan nilai manfaat tertinggi akan dianugerahi gelar TERMANTAP (Teladan, Rajin, Manfaat, Raih Peluang). Untuk mempermudah pencatatan pemasukan dan pengeluaran selama permainan, setiap peserta dibekali aplikasi pendamping berbasis web yang membantu mereka memvisualisasikan kondisi keuangan secara real-time, membuat perencanaan finansial menjadi lebih terstruktur dan realistis.
Selama permainan berlangsung, fasilitator berperan memandu peserta dalam setiap langkahnya. Di sini para fasilitator memberikan pengarahan dan feedback langsung agar mahasiswa dapat memahami konsep pengelolaan keuangan dengan lebih baik. Dengan begini peserta tidak hanya bermain, tetapi juga belajar bagaimana membuat keputusan finansial yang cerdas dan strategis.
Game-Based Learning Bantu Peserta Pahami Manajemen Keuangan dengan Baik
Ketika ditanya apa hal yang bisa dipelajari oleh para peserta dari sesi game-based learning “Susun Danaku”, mereka memberikan beragam insight menarik. “Dengan bermain game “Susun Danaku” ini kami bisa lebih paham cara mengatur uang dengan baik, termasuk mencatat pemasukan dan pengeluaran.” ujar Elizabeth Fiona Agnesia dan Meilanisa MS yang merupakan salah satu peserta. Beberapa juga berpendapat bahwa manajemen keuangan menekankan pentingnya mencatat pengeluaran agar keuangan tetap stabil, serta memilah kebutuhan dan keinginan.
Selain itu, sejumlah peserta juga mendapatkan ide praktis untuk menentukan tujuan keuangan, mempersiapkan dana darurat, dan meningkatkan investasi. Farhan contohnya, yang beropini bahwa ia belajar bagaimana merencanakan keuangan dengan lebih fokus pada prioritas.
Melalui permainan ini, banyak peserta yang mendapatkan wawasan tentang literasi keuangan yang lebih efektif, termasuk pengelolaan risiko. “Ternyata strategi dan perencanaan yang matang dalam mengelola keuangan itu penting ya. Dalam game ini kita belajar mempertimbangkan risiko yang terukur, tanpa mengorbankan kestabilan tabungan.” ujar Vickry Ilham dan Moch. Vito Faturochman, peserta dari Universitas INABA Bandung dan dari Universitas Indonesia Membangun.
Selain itu, ada juga peserta yang menyoroti manfaat permainan ini dalam membangun keterampilan berpikir kritis. Mereka menyebut bahwa game ini membantu belajar berpikir kritis soal keuangan, termasuk tempo dalam mengelola alokasi dana.